Stock opname dan stock forecasting adalah bagian penting dalam suatu bisnis. Memang, pada dasarnya bisnis adalah kegiatan jual-beli barang atau jasa untuk mendapatkan keuntungan.
Namun, bisnis tidak sesederhana menjualkan barang dengan harga tertentu saja. Ada serentetan kegiatan di baliknya, yang sangat menentukan kesuksesan dari sebuah usaha.
Tidak peduli sebesar apa pun bisnis yang Anda bangun, selama itu melibatkan barang, maka stock opname wajib untuk dilakukan. Tanpa adanya hal ini, maka Anda tidak bisa benar-benar mengetahui bagaimana performa bisnis Anda.
Lalu, apakah itu stock opname, mengapa penting dilakukan oleh pebisnis, dan bagaimana cara melakukannya dengan benar? Temukan jawabannya dalam ulasan berikut ini!
Apa Itu Stock Opname?
Stock opname adalah salah satu bentuk kegiatan perhitungan persediaan stok barang di gudang sebelum dijual. Kegiatan ini memang cukup menyita waktu, karena Anda akan memeriksa dan melakukan perhitungan barang yang ada di dalam gudang secara langsung.
Selain itu, dalam melakukan perhitungan juga tidak boleh ada kesalahan atau ada yang terlewat, karena nantinya akan berpengaruh pada stok barang yang dijualnya.
Stock opname adalah aktivitas penghitungan persediaan stok barang sebelum dijual. Stok barang ini bisa tersedia di gudang atau pun di toko, tergantung skala dari bisnisnya.
Dari definisi singkatnya, mungkin Anda mengira jika stock opname hanya dilakukan dalam ranah bisnis ritel. Faktanya, metode ini dilakukan oleh bisnis apa pun selama berhubungan dengan stok barang. Artinya, selama yang dijual berwujud barang, maka hal ini wajib dilakukan.
Umumnya, stock opname dilakukan secara langsung karena penghitungannya dilakukan secara langsung. Karyawan yang bertugas melakukan stock opname akan satu per satu menghitung ketersediaan barang dan mencocokkannya dengan data yang tersimpan.
Jika terdapat ketidaksesuaian, maka bisa langsung ditindaklanjuti. Oleh karena itu, Anda harus melakukannya dengan teliti dan berhati-hati.
Jika karyawan salah dalam menjalankan stock opname, maka konsekuensinya bisa cukup serius. Salah satunya adalah perusahaan berpotensi mengalami kerugian karena opportunity loss. Barang yang seharusnya bisa terjual dan mendatangkan revenue, justru hilang sehingga tidak ada pemasukan.
Oleh sebab itu beberapa perusahaan menerapkan aturan jika terjadi ketidaksesuaian antara stok barang dengan yang tercatat, maka karyawan harus mengganti sejumlah nominal barang yang hilang. Tentunya Anda tidak ingin hal ini sampai terjadi bukan?
Sebagai upaya untuk mencegah kesalahan saat mengecek persediaan barang, disarankan Anda mulai menggunakan teknologi terkini. Salah satu cara yang paling sering digunakan adalah dengan memanfaatkan sistem barcode.
Lewat sistem ini, Anda bisa mencatat jumlah produk yang ada dan jumlah produk yang terjual dengan lebih akurat. Dengan otomasi seperti ini, kesalahan-kesalahan sepele yang biasa dibuat oleh manusia bisa dicegah dengan baik.
3 Jenis Stock Opname
1. Daily Stock Taking
Kegiatan stock opname ini dijalankan setiap hari oleh petugas yang berwenang. Kegiatan ini dilakukan setiap hari dengan tujuan untuk memastikan stok barang selalu sama dengan yang ada di laporan. Dengan demikian, data yang diperoleh bersifat aktual.
Jenis daily stock taking umumnya dilakukan dalam bisnis toko kelontong atau minimarket sebab setiap harinya selalu ada barang yang terjual.
Kegiatan ini biasa dilakukan setiap malam, sebelum toko tutup. Sehingga tidak heran jika setiap malam selalu ada karyawan minimarket yang mengecek stok barang.
2. Annual Stock Taking
Sesuai dengan namanya, kegiatan stock opname dilakukan setiap satu tahun sekali. Jenis satu ini lebih cocok dilakukan jika produk yang dijual bersifat tahan lama dan dalam kuantitas yang besar. Jenis satu ini sering digunakan pada bisnis yang memiliki gudang-gudang besar sebagai tempat penyimpanan.
Tentu saja, annual stock taking tidak cocok diterapkan pada bisnis F&B yang stok barangnya relatif lebih cepat terjual. Biasanya, annual stock taking dilakukan di penghujung tahun atau saat penutupan laporan keuangan tahunan.
Oleh karena itu, stock opname harus dilakukan dengan menyeluruh guna mengetahui apakah setiap produk masih dalam kondisi layak jual. Jika ternyata ditemukan banyak kerusakan, maka itu bisa menjadi masukan untuk tahun berikutnya.
3. Periodic Stock Taking
Metode ini dilakukan secara berkala, yang biasanya mengikuti perhitungan kuartal. Artinya, Anda akan menghitung stok barang setiap tiga atau empat bulan sekali. Kemudian, metode ini lebih cocok diterapkan pada bisnis-bisnis kecil atau mikro karena tidak membutuhkan banyak orang untuk menyelesaikannya.
Nah, itulah dia pengertian stock opname yang akan sangat berguna bagi Anda para pebisnis. Tahukah Anda, ada sebuah aplikasi kasir yang dapat membantu Anda melakukan inventaris bahan baku dengan mudah dan praktis? Ya, apa lagi kalau bukan aplikasi kasir Jurnal.
Dengan memanfaatkan fitur Inventory Management, Jurnal akan membantu Anda mencatat jumlah barang yang keluar-masuk dengan akurat dan real-time.
Apabila ada barang atau bahan baku yang digunakan, maka sistem akan mengalkulasikannya secara otomatis. Dengan demikian, jumlah stok akan terus ter-update tanpa perlu khawatir adanya kesalahan dalam menghitung stok.
Tak hanya Inventory Management, aplikasi kasir Jurnal juga menawarkan sederet kehebatan lainnya, mulai dari Table Management, Staff Management, hingga Loyalty Program. Anda pun juga bisa mengoptimalkan bisnis Anda dengan memanfaatkan pendanaan bisnis dari Jurnal Capital. Tertarik untuk mencoba Jurnal gratis selama 14 hari? Klik link berikut ini https://www.jurnal.id/id/aplikasi-stok-barang/